Dalam berpuasa di bulan Ramadhan ini, tidak sedikit pula tantangan bagi umat yang menjalankannya. Tidak hanya menahan lapar saja, namun juga tantangan menjaga kesehatan kita setiap harinya. Salah satu tantangan kita itu adalah tidur. Ketika kita berpuasa, tidur memang terasa lebih nyaman, apalagi jika kita bangun langsung berbuka, hehe. Namun bukan itu, yang menjadi masalah adalah ketika kita tidur setelah sahur.
Tidur setelah sahur dapat menimbulkan beberapa masalah dalam tubuh kita. Secara medis, hal ini sangat tidak dianjurkan untuk kalian lakukan, apalagi ketika kalian telah mengkonsumsi makanan berat pada saat sahur. Salah satunya adalah dapat menimbulkan gangguan pada pencernaan dalam tubuh kita. Lalu apa saja gejala yang dapat terjadi jika kita sering tidur setelah sahur?
Tidur Setelah Sahur Menimbulkan Sakit Tenggorokan
Hal ini biasanya muncul ketika mulai terasa rasa panas yang muncul dan terasa di daerah tenggorokan. Sensasi panas ini terjadi karena akibat efek lanjutan dari refluks asam atau yang biasa kita tahu dengan GERD. Di mana efek ini menyebabkan naiknya asam lambung ke daerah tenggorokan. Yang jika kalian biarkan terlalu lama, maka kalian akan mulai merasakan gejala radang tenggorokan.
GERD
GERD atau refluks asam adalah kondisi di mana otot-otot di bawah kerongkongan melemah yang menyebabkan katup dari antara lambung dan kerongkongan menjadi tidak tertutup sepenuhnya. Hal ini dapat menyebabkan naiknya asam lambung hingga ke tenggorokan. GERD terjadi terpicu karena adanya perubahan gravitasi secara tiba-tiba karena posisi tubuh kita yang berubah, dari tegak lurus, menjadi berbaring. Selain GERD, tidak membiarkan tubuh kita mencerna makanan sepenuhnya juga dapat menimbulkan gejala masalah pada pencernaan.
Sakit Perut
Selain dengan munculnya GERD, tidur setelah sahur juga dapat menyebabkan gangguan pada pencernaan yang pada akhirnya dapat menimbulkan sakit perut dan sembelit. Normalnya, tubuh kita memerlukan waktu dua hingga tiga jam untuk mencerna makanan yang kita konsumsi, apalagi jika makanan itu berat. Untuk mencegah hal ini terjadi, kalian harus mengurangi konsumsi makanan yang berlemak dan berminyak yang berlebihan. Dan juga perbanyak konsumsi buah-buahan ketika berbuka puasa dan sahur.
Menaikkan Berat Badan
Seperti yang kita sudah ketahui, tidur setelah makan dapat memicu naiknya berat badan kita. Hal ini terjadi karena asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh, kita biarkan. Apalagi pada saat bulan puasa ini, membuat kita semakin malas untuk bergerak dan olahraga untuk membakar kalori dalam tubuh. Tidak adanya aktivitas inilah yang akan menyebabkan berat bada kita semakin naik. Selain itu, kurangnya olahraga saat berpuasa dapat menimbulkan bahaya dalam tubuh.
Tidur Jadi Terganggu
Kesehatan kita dapat kita ukur dari kualitas tidur kita setiap harinya. Jika dalam waktu beberapa hari tidur kita terasa kurang enak dan nyaman, maka itu adalah tanda jika kualitas tidur kalian terganggu. Hal ini terjadi akibat seringnya kita mengkonsumsi makanan-makanan berat yang mengandung lemak yang susah untuk tubuh kita cerna. Sehingga, perut kita akan terasa tidak enak dari waktu ke waktu. Hal inilah yang dapat mengganggu tidur kita. Apalagi dalam suasana berpuasa ini, kita harus pintar mengatur waktu tidur karena kita tidak ingin melewatkan sahur hanya karena terlalu capek lalu ketiduran.
Memicu Gejala Serangan Jantung
Kebiaasan setelah makan yang banyak dan langsung tidur, dapat menimbulkan gejala serangan jantung. Hal ini juga terjadi karena lamanya kita tidur. Apalagi ketika kita kurang tidur sebelum sahur, dan langsung tidur setelah sahur ketika perut kita dalam kondisi full makanan-makanan berat yang penuh dengan lemak dan berminyak.
Itulah bahaya-bahaya yang dapat terjadi akibat seringnya tidur setelah sahur. Salah satu solusi yang terbaik adalah dengan mengatur waktu tidur kalian menjadi lebih awal. Dan juga mengatur pola makanan dengan mengkonsumsi makanan yang lebih sehat daripada makanan yang hanya membuat kita kenyang saja. Karena dalam berpuasa ini, kita perlu perhatian ekstra terhadap kesehatan tubuh kita. Jangan sampai karena kelalaian kita sendiri, menyebabkan puasa kita menjadi tidak maksimal.